Guru ideal adalah
sosok yang senantiasa menjadi dambaan peserta didik, menjadi panutan dan
selalu memberikan keteladanan. Guru ideal adalah yang menguasai ilmunya
dengan baik sehingga mampu mengelola pembelajaran yang bermakna. Dia
disukai oleh murid-muridnya karena cara mengajarnya menarik dan mudah
dipahami. Dia pun terbuka menerima kritikan dari peserta didiknya,
karena dari kritik itulah dia belajar dari para peserta didiknya. Dari
mereka guru dapat mengetahui kekurangan cara mengajarnya, dan melakukan
umpan balik (feedback).
Salah seorang guru SMP Negeri 6 Sengkang, Muhammad Tahir, S.Pd., melakukan research
lapangan. Dengan mengambil 100 siswa sebagai responden, mencoba
menjajaki pendapat siswa tentang guru ideal. Para responden terdiri dari
kelas VII, VIII dan IX diminta menuliskan ciri-ciri guru ideal. Data
yang terkumpul kemudian disortir, pernyataan yang sama atau memiliki
kemiripan disatukan, dan keluarlah karakteristik guru ideal menurut
pandangan siswa. Untuk menjaga orisinalitasnya, kata-kata tersebut
ditampilkan sesuai aslinya dan diurut berdasarkan frekuensi jawaban
siswa. Dan inilah pendapat mereka tentang sosok guru ideal :
- Baik hati
- Tidak suka marah-marah
- Ramah
- Murah senyum
- Tidak membanding-bandingkan antar siswa
- Cara mengajarnya menyenangkan
- Tidak pilih kasih
- Dapat memberikan materi yang mudah diserap oleh muridnya
- Tegas
- Humoris/lucu
- Disiplin dalam mengajar, tapi tidak membuat siswa tegang
- Tidak terlambat masuk mengajar (tepat waktu)
- Santai dalam mengajar siswa
- Kata-katanya halus, tidak menyinggung
- Sabar menghadapi murid yang nakal
- Memerhatikan murid-muridnya
- Selalu memberikan tugas agar siswa rajin belajar di rumah
- Menerima curhat dari siswa
- Memberikan kompetensi dasar kepada siswa, agar siswa mengetahui dan mempelajari materi yang akan dipelajari di sekolah
- Tidak merokok saat mengajar
- Menuntun siswa yang kurang dalam pelajaran
- Pintar
- Selalu memberikan arahan sebelum dan sesudah mengajar
- Senang jika murid bertanya
- Pengertian
- Beriman
- Berwibawa
- Membuat siswa menjadi rukun
- Mengajar tanpa kata lelah
Data di atas menunjukkan bahwa siswa lebih mengedepankan aspek
kepribadian dibanding kemampuan intelegensi. Kriteria guru ideal yang
pintar hanya menempati urutan ke-22 (ditulis 2 siswa). Saatnya guru-guru
meningkatkan kecerdasan emosionalnya agar dapat menjadi guru ideal bagi
siswa, sehingga pada gilirannya tercipta suasana pembelajaran yang
aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.