Sertifikasi guru -
Tugas kependidikan yang diemban guru bukanlah suatu jenis pekerjaan yang
dapat diserahkan begitu saja pada sembarang orang untuk melakukannya.
Pekerjan itu, memerlukan keprofesionalan khusus yang sengaja dirancang
untuk melakunnya. Oleh karena itu, untuk memberikan jaminan terhadap
kualitas pelaksanaan tugas pendidik, mereka harus lulus sertifiasi guru.
Hanya guru yang terjamin kualitasnya yang mampu mengelola pembelajaran
dengan baik, sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan.
Setiap
orang harus membuka mata dan hatinya untuk merenungkan dan menyadari
bahwa betapa berat tantangan hidup yang harus dihadapi oleh sosok
seorang guru. Meskipun upaya ke arah meringankan beban tantangan yang
dihadapi oleh pendidik telah diprakarsai oleh pemerintah dengan
dikeluarkannya UU RI No. 14 tahun 2005. Dukungan jangan berhenti sampai
di situ, tetapi setiap orang harus beraksi dan mengambil peran secara
bersama-sama menurut kadar kemampuannya masing-masing untuk mengatasi
tantangan yang dihadapi oleh pendidik. Ada tiga jenis tantangan utama
yang harus dihadapi dan harus mampu diatasi oleh sosok seorang guru
dalam melaksanakan tugas kependidikannya, yakni: tantangan umum,
tantangan sosial ekonomi dan tantangan profesi di lembaga pendidikan
tempat mereka bertugas. Untuk mengatasi ketiga tantangan tersebut
tidaklah bijak jika seluruh upaya dibebankan hanya di atas pundak guru
saja, tetapi wajib melibatkan partisipasi penuh dari pihak pemerintah,
orang tua peserta didik dan masyarakat pada umumnya.
A. TANTANGAN UMUM
Era
globalisasi adalah era di mana batas-batas suatu wilayah tidak lagi
menjadi penghalang keluar-masuknya berbagai informasi. Batas suatu
wilayah makin tidak berarti bila ditinjau dari makin mudahnya suatu
informasi merambah dan menyusup dari suatu tempat ke tempat lain.
Informasi yang masuk ke dalam suatu negara tidak lagi terhalang oleh
batas negara yang memiliki ragam budaya dan peradabannya masing-masing.
Kehidupan umat manusia dalam millenium yang baru mempunyai dimensi bukan
hanya dimensi domestik, tetapi juga dimensi global. Aktivitas kehidupan
sekarang demikian terbuka, dunia tanpa batas. Oleh karena itu,
kehidupan global bukan hanya merupakan tantangan, tetapi juga membuka
peluang-peluang baru di dalam usaha meningkatkan taraf hidup masyarakat
dan bangsa Indonesia.
Oleh
karena itu, tidak salah jika dikatakan bahwa era globalisasi adalah era
kehancuran sekaligus sebagai era kemenangan. Kehancuran bagi budaya dan
peradaban yang tidak sanggup lagi bersaing dengan budaya dan peradaban
yang datang menggempur melalui informasi dari segala penjuru. Sementara
itu, bagi budaya dan peradaban yang kuat akan tetap bertahan mengibarkan
bendera kemenagannya. Di sini seorang guru harus mampu membawa kemajuan
kemajuan global ke arah yang positif.
B. TANTANGAN SOSIAL EKONOMI
Guru
sebagai manusia biasa sama seperti manusia lainnya pada umumnya. Mereka
memiliki keluarga dan hidup dalam lingkungan masyarakat di sekitarnya.
Berinteraksi dengan keluarga sendiri dan masyarakat di sekitarnya
merupakan tantangan tersendiri bagi guru dalam melaksanakan tugasnya.
Interaksi yang dilakukan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
masing-masing pihak, baik pihak pendidik, keluarga pendidik maupun bagi
pihak masyarakat. Kebutuhan yang ingin dipenuhi berupa kebutuhan primer,
sekunder, kemewahan, dan kebutuhan lainnya, seperti kebutuhan meperoleh
penghargaan dari orang lain, rasa dan nikmat estetika. Pemenuhan
berbagai jenis kebutuhan tersebut senantiasa berkaitan langsung dengan
kondisi ekonomi seorang guru.
C. TANTANGAN PROFESI DI LEMBAGA PENDIDIKAN
Lingkungan
lembaga pendidikan tempat guru bekerja merupakan lingkup formal bagi
seorang guru untuk melaksanakan tugas utamanya sebagai pengajar,
pembimbing dan pendidik. Implementasi tugas pendidik di dalam lembaganya
tidaklah semudah membalik telapak tangan. Lingkungan lembaga pendidikan
bukanlah lingkungan yang mendudukkan guru tanpa menghadapi tantangan,
yang terkadang mengusutkan pikiran dan memenatkan badan. Berbagai
tantangan harus mereka atasi. Mulai dari pekerjaan skala kecil, seperti
persiapan mengajar hingga pada skala besar seperti pelaksanaan PBM dan
penentuan nilai akhir peserta didiknya hingga pada melakonkan sikap dan
perilaku tauladan, baik dalam lingkungan lembaganya maupun dalam
lingkungan masyarakat di sekitarnya.
Ketidakmampuan
sosok seorang guru dalam mengatasi ketiga jenis tantangan tersebut akan
mengakibatkan rendahnya kualitas lulusan dan kualitas pendidikan pada
umumnya, serta menurunnya nilai-nilai peradaban bangsa di masa depan.
Akibatnya eksistansi bangsa ini secara budaya dan politik terancam
punah. Oleh karena itu, mulai saat sekarang ini perbincangan dan upaya
sebagai aksi solusi untuk mengatasi tantangan tugas kependidikan
pendidik perlu segera dilakukan dan diintensifkan pelaksanaannya.